Mewujudkan masyarakat Nusantara yang berpengetahuan, terdidik, dan berkarakter Pancasila.
Melaksanakan program kelas calistung bagi masyarakat buta aksara.
Melaksanakan pendampingan belajar gratis bagi anak-anak untuk meningkatkan hasil belajar.
Membina, melatih, dan membiasakan nilai-nilai dan karakter Pancasila.
Meningkatkan kompetensi pengajar dan relawan melalui pembentukan sikap profesional yang penuh dedikasi dan empati pada siswa.
Tujuan program ini adalah untuk membantu Anak Tidak Sekolah (ATS) melalui jalur pendidikan non-formal dan tele-education sehingga dapat menyelesaikan minimal program 12 tahun wajib belajar.
Tujuan utama progam ini adalah untuk memberantas buta huruf, dengan menggunakan bahan-bahan yang mengajarkan falsafah Pancasila.
Tujuan utama program ini adalah membangun atmosfir gotong royong dengan belajar bersama sehingga target 12 tahun wajib belajar dapat dicapai. Program dilakukan bagi anak yang mengalami ketertinggalan dan keterlambatan belajar. Materi pembelajaran diintegrasikan dengan penanaman karakter Pancasila.
Pusat-pusat RBP (RBP Center) dibangun dengan anggaran gotong-royong antara Pemda/Pemdes dan filantropis non-APBN, dan di jalankan oleh para relawan gotong royong dari banyak bidang (pendidikan, teknologi, bisnis, sosial).
Butterfly Effect dari RBP diharapkan dapat tersebar diseluruh Indonesia sehingga bisa menjadi titik-titik masyarakat yang dapat menggerakkan masyarakat sipil menghidupi Pancasila sebagai sebuah gaya hidup modern yang tidak kalah dengan gaya hidup barat, atau timur raya seperti China, Jepang, atau Korea.
Secara sosial politik, Gerakan Gotong Royong melalui RBP ini adalah sebuah pembuktian bahwa relawan-relawan NKRI sejati itu masih ada, dan akan terus ada untuk mengawal NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Disaat degradasi nilai relawan politik, relawan gotong royong muncul dan hadir sebagai sebuah jawaban.
Kami Bergerak, Karena Kami Tergerak!